Selasa, 04 Oktober 2011

Kutipan dari Buku “Ilmu Kedokteran” karya Steve Parker terkait Sejarah Bekam



1.       Keempat Cairan dalam Tubuh
Ilmu pengetahuan Yunani berpendapat bahwa segala sesuatu terdiri atas empat unsur: udara, api, air, tanah. Dalam tubuh manusia, keempat unsur ini digambarkan oleh keempat “cairan dalam tubuh”, yaitu: darah, lendir, empedu kuning, dan empedu hitam. Apabila keempat cairan tersebut kehilangan keseimbangan alaminya, akan timbul penyakit. Perawatan yang diberikan mencakup pengeluaran darah, cuci perut, dan mengatur pola makanan yang dimakan. (h.17)

2.       Mengeluarkan Cairan Tubuh yang Busuk
Membekam dengan sejenis mangkuk (cupping) merupakan praktik Romawi yang populer. Tujuannya adalah mengeluarkan zat-zat beracun dan “cairan tubuh yang jahat” dari tubuh. Sebuah mangkuk berisi sehelai kain yang menyala ditekankan pada kulit. Pembakaran tersebut menghabiskan oksigen udara yang terdapat di dalam mangkuk. Karena setengah hampa udara, mangkuk tersebut menyedot tubuh kuat-kuat. Pembekaman kering dilakukan pada kulit yang tidak terluka; sedangkan pembekaman basah dilakukan pada kulit yang terluka atau bagian yang sengaja diiris, untuk mengeluarkan darah, nanah, dan cairan lainnya. (h.19)

Senin, 03 Oktober 2011

Terapi Bekam Cocok untuk Perokok


Terapi Bekam Sebagai Solusi Cerdas Mengatasi Radikal Bebas Akibat Rokok, karya Wahyudi Widada, S.Kp, M.Ked adalah buku kedua tentang bekam yang berhasil saya temukan di toko buku. Saya membelinya di Gramedia ITC BSD pada tanggal 24 September 2011. Melihat isinya, buku ini tergolong karya ilmiah, karena didasarkan pada penelitian terbaru dari penulisnya terhadap komponen darah.
Sel darah merah memiliki kemampuan deformabilitas, yaitu kemampuan sel darah merah untuk menyesuaikan diameternya selama melewati mikrovaskuler dan secara spontan kembali ke ukuran semula tanpa mengalami perubahan bentuk maupun fungsi. Namun kemampuan ini dapat berkurang jika sel darah merah mengalami kekurangan oksigen, yang itu bisa terjadi akibat asupan radikal bebas seperti polusi udara dan asap rokok.

Senin, 26 September 2011

Teknik-Teknik Bekam


Bekam yang dikenal pada zaman Nabi Muhammad Saw sebenarnya hanya satu macam, yaitu bekam dengan mengeluarkan darah alias bekam basa. Namun berkat modifikasi dengan berbagai teknik bekam di seluruh dunia, kini diperoleh empat macam teknik bekam.
Pertama, bekam basah, yaitu metode pengeluaran darah kotor dengan cara disayat (atau ditusuk dengan jarum lanset) pada bagian yang dibekam. Inilah teknik bekam dengan manfaat yang paling maksimal (insya Allah dapat menjadi jalan kesembuhan dari penyakit-penyakit berat dan akut) dan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah Saw.

Jumat, 23 September 2011

Sejarah Bekam


Hippocrates (460-377 SM)
Bekam (atau hijamah, cupping, blood letting, kop, cantuk, dan banyak istilah lainnya) sudah dikenal sejak zaman dulu, dari kerajaan Sumeria, berkembang sampai Babilonia, Mesir, Saba, Persia, dan Romawi. Pada zaman Rasulullah, beliau menggunakan kaca berupa cawan atau mangkuk tinggi.
Pada zaman kekaisaran Romawi, membekam dengan sejenis mangkuk (cupping) merupakan praktik yang populer. Tujuannya adalah mengeluarkan zat-zat beracun dan “cairan tubuh yang jahat” dari tubuh. Sebuah mangkuk berisi sehelai kain yang menyala ditekankan pada kulit. Pembakaran tersebut menghabiskan oksigen udara yang terdapat di dalam mangkuk. Karena setengah hampa udara, mangkuk tersebut menyedot tubuh kuat-kuat. Pembekaman kering dilakukan pada kulit yang tidak terluka; sedangkan pembekaman basah dilakukan pada kulit yang terluka atau bagian yang sengaja diiris, untuk mengeluarkan darah, nanah, dan cairan lainnya (Parker, 1996).

Kamis, 22 September 2011

Darah Itu Seperti, Maaf, Sperma

Pemula cukup dibekam di tiga tempat.
Darah itu seperti, maaf, sperma. Ketika dibuang, ia akan segera terisi dengan yang baru. Jadi tak perlu takut dengan bekam. Ia sama sekali tak berbahaya, sebab yang dibuang adalah darah kotor yang memang tak dibutuhkan oleh tubuh. Jika donor darah saja, di mana yang dikeluarkan adalah darah bersih,  tak berbahaya dan malah bermanfaat bagi tubuh, maka bekam lebih-lebih lagi tak berbahaya dan lebih-lebih lagi bermanfaat. 

Selamat berbekam. Untuk perawatan kesehatan, diagnosis penyakit, dan penyembuhan. []




Blog saya yang lain:
http://asep-sofyan.blogspot.com
http://bermenschool.wordpress.com

Fakta Ilmiah Bekam


Tulisan berikut ini merupakan transkrip atas video berjudul Fakta Ilmiah Bekam, yang saya ambil dari Youtube. Video ini berisi pandangan tiga pakar kedokteran tentang bekam. Sila dibaca. (Penyunting)

Prof. Dr. Faiz al-Hakim, spesialis bedah onkologi, diakui oleh Organisasi Broad Amerika Patologi Klinik
Kami akan jelaskan hasil laboratorium yang kami peroleh dari pemeriksaan darah bekam. Dari hasil laboratorium ini terlihat beberapa hal.
Pertama, bentuk sel darah merah dalam darah bekam tidak normal secara terus-menerus. Di antara bentuk-bentuknya adalah burr cell, target cell, crenation cell, spyrus cell, dan banyak bentuk yang lainnya. Ada sel darah merah yang seperti duri. Ada pula sel darah merah yang warna merahnya pucat.
(Sebagai catatan, darah diambil langsung dari sayatan sebelum gelas bekam diletakkan agar tekanannya tidak memengaruhi bentuk sel.)
Kedua, kita bisa menyaksikan adanya penurunan sel darah putih dalam jumlah yang cukup besar pada darah bekam, dan hal itu berlangsung pada semua keadaan yang kami teliti. Jumlah sel darah putih berkisar antara 525 – 950 sel/ml3 saja.

Kuliah Bekam Syekh Muhammad Musa Alu Nasr


Saya telah mengikuti kuliah Syekh Muhammad Musa Alu Nasr via video di Youtube sebanyak enam video. Berasal dari Yordania, beliau adalah seorang ulama dengan gelar doktor, seorang pakar al-Quran, ahli hadis, dan sekaligus ahli bekam. Beliau telah menulis buku tentang bekam yang telah diterjemahkan dengan judul Bekam, Cara Pengobatan Menurut Sunnah Nabi. Buku ini diterbitkan oleh Pustaka Imam Asy-Syafii.
 Agar belajar saya lebih meresap ke dalam hati dan pikiran, saya juga telah mentranskripnya ke bentuk tulisan. Lalu agar orang-orang lain juga mendapatkan manfaat dari salinan tersebut, saya pun memuat tulisan tersebut di blog ini.
Inilah salinan dari kuliah Syekh Muhammad Musa Alu Nasr yang videonya dimuat di Youtube. Sila klik untuk membaca tulisan dimaksud.


[Tulisan lainnya dari saya dapat dibuka di blog http://bermenschool.wordpress.com dan http://asep-sofyan.blogspot.com]