Senin, 26 September 2011

Teknik-Teknik Bekam


Bekam yang dikenal pada zaman Nabi Muhammad Saw sebenarnya hanya satu macam, yaitu bekam dengan mengeluarkan darah alias bekam basa. Namun berkat modifikasi dengan berbagai teknik bekam di seluruh dunia, kini diperoleh empat macam teknik bekam.
Pertama, bekam basah, yaitu metode pengeluaran darah kotor dengan cara disayat (atau ditusuk dengan jarum lanset) pada bagian yang dibekam. Inilah teknik bekam dengan manfaat yang paling maksimal (insya Allah dapat menjadi jalan kesembuhan dari penyakit-penyakit berat dan akut) dan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah Saw.

Caranya:
1.       Pilih tempat-tempat yang akan dibekam berdasarkan jenis penyakit atau tujuannya. Ukuran gelas bekam (kop) yang akan dipakai didasarkan pada letak tempat yang dibekam. Pada bagian punggung, biasanya digunakan kop berukuran besar. Sedangkan di bagian leher, tangan, atau kaki biasanya digunakan kop berukuran kecil.
2.       Sterilkan bagian kulit yang akan dibekam dengan desinfektans/alkohol/obat merah.
3.       Letakkan gelas bekam pada tempat yang dikehendaki, lalu pompa sebanyak 3-4 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi. Biarkan selama 3-5 menit.
4.       Lepas gelas bekam dan sayat bagian bekas bekam dengan silet, lanset, pisau bedah, atau jarum steril.
5.       Bekam lagi posisi yang disayat tadi.
6.       Tunggu selama lebih kurang 3-5 menit sampai darah keluar dan menumpuk pada gelas bekam.
7.       Lepas gelas bekam dan buang darah kotor yang keluar.
8.       Bersihkan gelas bekam dengan tisu (tidak perlu desinfeksi), lalu letakkan kembali di tempat yang sama. Ini merupakan penyedotan darah untuk kedua kalinya.
9.       Penyedotan darah dapat dilakukan 3 hingga maksimal 7 kali. Jika diperlukan, penyayatan dapat dilakukan ulang sebelum penyedotan yang kesekian kali.
10.   Sterilkan kembali bekas bekaman dengan alkohol/desinfektan untuk menghindari infeksi.
11.   Oles bekas bekam dengan minyak zaitun atau minyak habbatussauda agar luka lekas mengering dan menutup.

Kedua, bekam kop, yaitu metode bekam tanpa mengeluarkan darah dari tubuh, hanya meng-kop saja. Ada yang menyebutnya bekam kering, namun bekam kering sebetulnya meliputi juga teknik jenis ketiga dan keempat. Cara ini dapat diterapkan pada orang yang takut darah namun ingin merasakan manfaat bekam.
Caranya:
1.       Pilih tempat-tempat yang akan dibekam.
2.       Lumuri tempat-tempat yang akan dibekam tersebut dengan minyak urut (minyak tawon, GPU, zaitun, dsb). Boleh juga dipijat-pijat secukupnya.
3.       Letakkan gelas bekam pada tempat yang dikehendaki, lalu pompa sebanyak 3-4 tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi. Biarkan selama 10 menit (pria), 7 menit (wanita), atau 3 menit (anak-anak).
4.       Lepas gelas bekam dan pijat selama 2-3 menit dengan minyak urut untuk melemaskan otot dan mempercepat hilangnya tanda bekas bekaman.

Ketiga, bekam luncur, yaitu metode bekam di mana gelas bekam diseluncurkan di atas permukaan kulit yang rata. Biasanya dilakukan di punggung, tubuh bagian depan, lengan, dan betis. Teknik ini mirip dengan guasha (Cina), scrapping (Inggris), atau kerokan (Jawa), namun lebih aman karena tidak merusak pori-pori sebagaimana kerokan. Bekam luncur sangat ampuh untuk mengatasi masuk angin, apalagi jika didukung minyak urut yang hangat.
Caranya:
1.       Pilih titik bekam sebagai awalan seluncur, misalnya bagian atas pundak.
2.       Pijat bagian yang akan akan dilewati luncuran gelas bekam dengan dilumuri minyak urut selama lebih kurang 5 menit. Oleskan minyak agak banyak sebagai pelumas.
3.       Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2 kali tarikan (tidak terlalu kencang agar mudah digerakkan)
4.       Seluncurkan gelas bekam perlahan-lahan sampai tampak memar kemerahan. Arah luncuran sebaiknya dari atas ke bawah, atau dari dalam ke luar, atau dari pusat ke pinggir.
5.       Jika sudah sampai ke bawah, lepas gelas bekam lalu pasang kembali di bagian atas, dan luncurkan kembali ke bawah. Jika di bagian punggung, boleh juga arah seluncuran mengikuti garis-garis iga (dari tengah ke tepi, jangan sebaliknya).
6.       Setelah area bekam terjelajahi seluruhnya oleh gelas bekam, pijat kembali area tersebut dengan minyak urut selama 2-3 menit.

Keempat, bekam tarik atau bekam cepat, yaitu gelas bekam lekas dicabut begitu dipompa. Cara ini biasanya diterapkan pada bagian yang sukar dibekam karena gelas bekam akan mudah jatuh, atau pada bagian yang tidak dikehendaki akan meninggalkan bekas (misalnya bagian pelipis, dahi, wajah).
Caranya:
1.       Pilih titik bekam pada dahi atau bagian yang nyeri. Tapi ingat, jangan pada kulit yang luka.
2.       Pilih gelas bekam yang ukurannya proporsional dengan lebar dahi atau pelipis. Biasanya gelas ukuran kecil.
3.       Letakkan gelas bekam pada tempat yang dikehendaki, pompa 1-2 kali, lalu lepas dalam beberapa detik.
4.       Lakukan sampai dirasa cukup. Biasanya jika dilakukan berulang-ulang, bekas kemerahan sulit dihindari. Oleh karena itu, jika bekam tarik di bagian wajah, lakukan menjelang hari libur atau ketika dalam beberapa hari tak ada rencana bertemu orang lain.

Demikian. Selamat berpraktik.
[Disarikan dari berbagai sumber, banyak banget, dan umumnya saling salin-menyalin, jadi mending tidak usah disebutkan saja sumbernya, hehe. Juga ditambah pengalaman sendiri].

Lihat juga blog saya yang lain:

1 komentar:

  1. Saya tertarik dengan artikel yang di tampilkan dalam blog ini .Saya tunggu artikel terbarunya.terima kasih

    BalasHapus