Senin, 19 September 2011

The Sunnah of Hijamah (Bagian 1: Pendahuluan)


Tulisan ini merupakan transkrip (dengan pengeditan seperlunya) dari video pengajaran bekam bersama Syekh Muhammad Musa Alu Nasr. Beliau memberikan pelajaran bekam dalam enam video berdurasi rata-rata 10 menit. Video tersebut dapat dilihat di Youtube, sebagaimana di bawah ini.



Segala puji bagi Allah. Kita memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan kejelekan amalan-amalan kita. Barangsiapa yang Allah tunjuki maka tak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan maka tak ada yang dapat memberinya hidayah. Aku bersaksi tiada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Amma ba’du.
Pertemuan ini diadakan dalam rangka pengajaran pengobatan bekam dan semata-mata untuk menjelaskan pentingnya pengobatan nabi yang merupakan metode pengobatan pencegahan dan simptomatis yang telah dipraktikkan oleh Rasulullah. Rasulullah Saw telah memerintahkan umatnya untuk berbekam sebagaimana nasihat para malaikat kepadanya. Sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda, “Setiap aku melewati sekelompok malaikat pada malam aku dimikrajkan, pasti mereka mengatakan, ‘Hai Muhammad, perintahkan umatmu untuk berbekam’.” (HR Ibnu Majah dengan sanad hasan).

Rasulullah bersabda tentang pengobatan bekam, yaitu “Hijamah ialah sebaik-baik pengobatan yang dilakukan manusia.” (HR Bukhari dan Muslim). Di riwayat yang lain dikatakan, “(Hijamah ialah) pengobatan paling ideal yang dilakukan manusia.” (HR Bukhari dan Muslim). Rasulullah Saw juga bersabda di riwayat yang lain, “Dalam bekam terdapat kesembuhan.” (Silsilah Ahadits al-Shahihah No. 864).
Nabi Muhammad Saw membatasi kesembuhan pada tiga metode pengobatan, yaitu sebagaimana hadis: “Kesembuhan bisa diperoleh dengan tiga cara, yaitu sayatan pisau bekam, tegukan madu, dan sundutan api, dan aku tidak menyukai untuk berobat dengan sundutan api.” (HR Bukhari dan Muslim).
Bekam bisa dilakukan dengan dua cara, bekam basah dan bekam kering. Bekam kering ialah penyedotan darah yang dilakukan tanpa sayatan dengan pisau yang tajam atau lainnya. Sedangkan bekam basah yang sudah dikenal (dilakukan dengan sayatan), cara bekam inilah yang biasa dilakukan oleh Rasulullah Saw. Beliau menganjurkan kepada umatnya untuk melakukannya, sebagaimana beliau dan para sahabatnya telah mempraktikkannya.

Daerah Bekam dan Manfaatnya
Rasulullah dalam sabdanya (tentang tempat-tempat bagian tubuh yang dibekam) bahwa beliau pernah dibekam di tengah kepalanya, dinamakan dengan ummu mughits. Rasulullah pernah dibekam di al-akhda’in (sekitar vena jugularis interna) atau bagian di bawah telinga. Menyayat urat-urat daerah ini harus searah dengan urat-urat (arah transversal). Tidak boleh berlawanan karena itu dapat memotong syaraf. Orang yang melakukan bekam di daerah al-akhda’in dan kepala haruslah orang yang sudah ahli dan harus memiliki banyak pengalaman membekam karena kalau tidak akan menyebabkan kesalahan yang memperparah sakit orang yang dibekam.
Rasulullah juga pernah dibekam di daerah kahil, yaitu daerah tengah-tengah antara pundak (tengkuk). Daerah bekam juga terdapat di daerah punggung (di bawah tulang belikat). Banyak tukang bekam yang mengira bahwa istilah kahil itu di daerah punggung. Yang benar adalah kahil itu di daerah tengkuk (antara dua pundak).
Bekam di daerah punggung banyak keistimewaan dan khasiatnya. Rasulullah pernah dibekam di daerah na’is, yaitu daging lembut di pundak (di atas clavicula) yang tegang ketika merasa takut. Rasulullah dibekam di daerah tersebut ketika mengalami keracunan karena dihadiahi lengan kambing yang beracun dan bekam di daerah tersebut bermanfaat untuk liver.
Rasulullah juga pernah dibekam di daerah kaki, yaitu di pangkal telapak kaki yang disebut iltiwa’ (di bawah mata kaki atau daerah antara malleolus medialis dan tuber calcanel). Bekam di daerah tersebut bermanfaat untuk ‘irqun nasa (sciatica), yaitu rasa sakit yang dialami seseorang berawal dari tulang sendi pinggul (pangkal paha), selanjutnya turun ke paha dari sisi belakang tubuh sampai bawah kaki. Untuk mengobatinya dilakukan bekam di daerah sakitnya yang berturut-turut, di mana satu gelas bekam diletakkan di pangkal paha, satu di tengah dekat paha, dan satu di tengah-tengah betis. Itu akan sangat berkhasiat dengan izin Allah Swt.
Demikian juga dengan penyakit bawasir (wasir, ambeien, hemorrhoid). Orang yang terkena wasir dibekam di daerah dekat tulang ekor dan tulang duduk (pantat). Bekam di daerah tersebut bermanfaat untuk penderita wasir dan capek-capek karena kerja berat yang dapat memperparah wasir.
Semua penyakit dan rasa sakit yang ada pada badan manusia dapat diobati dengan menggunakan metode bekam, dengan izin Allah Swt. Sebagai contoh, wanita yang mengalami pendarahan di rahim dapat dibantu dengan bekam yaitu dengan cara diikat dengan tali pada bagian lengan atas, kemudian dilakukan bekam kering di atas kedua payudaranya. Ini berkhasiat untuk menghilangkan sakit yang disebabkan pendarahan di rahimnya.
Bekam di daerah al-akhda’in sangat bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit telinga, polips (daerah hidung), dan sakit di kedua mata, serta juga dapat mengobati rasa sakit di kedua gusi yang disebut balaij.
Bekam di lokasi bawah dagu dapat mengobati penyakit gigi akibat posisi gigi goyang. Bekam di bawah dagu dapat mengeluarkan nanah maupun darah kotor yang ada di bagian gigi, sehingga gigi dapat kokoh dengan izin Allah Swt.
Sebelum kita membekam, kita perlu mensterilkan alat-alat bekam yang akan digunakan. Kita juga harus mensterilkan kedua tangan, juga memakai sarung tangan plastik (seperti sensi gloves). Hal ini agar dapat memastikan terjaganya kebersihan dan steril dari kuman dan mikroba. Juga kita harus mensterilkan bagian badan yang akan dibekam dengan menggunakan sejenis alkohol atau cuka atau yang lainnya seperti detol yang dapat mensterilkan badan. Tisu/kapas diberi alkohol dan betadine kemudian dibalurkan ke tempat yang akan dibekam. (Berlanjut ke bagian dua)

1 komentar: